Minggu, 27 Desember 2009

Gerakan Kepabduan - ANTARA KENYATAAN DAN ANGAN-ANGAn

GERAKAN KEPANDUAN INDONESIA
ANTARA KENYATAAN DAN ANGTAN-ANGAN


Gerakan kepanduan di Indonesia terkenal dengan istilah atau organisasi Pramuka , yang sangat kental di kalangan pelajar dan mahasiswa.
Tidak ada seorang pun di republik ini yang tidfak kenal dengan istilah Pramuka, Kepramukaan atau Kepanduan.
Sejak kecil (usia Sekolah Dasar ) kita telah dikenalkan pada pramuka.
bahkan seragam pramuka (Krem/ coklat) telah menjadi seragam wajib bagi hampir seluruh pelajar di Indonesia.
lepas dari kewajiban atau melaksanakan kewajiban... peran Gerakan pramuka dewasa ini memang menjadi tanda tanya besar... kemana gerakan ini akan dibawa dan kemana para pelajar baret coklt ini akan membawa dirinya.
ki7ta kenal beberapa SAKA (satuan karya) organisasi kejuruan dalam pramuka :
1. wanabhakti
2.Bhayangkata
3.Dirgantara
4.Taruna Bhumi
5.Kencana
6.Kartika
dll. semuanya telah dipersiapkan menjadi wadah para pemuda untuk mengembangkan dirinya. Tapi apakah semua yang telah dipersiapkan itu akan menjadi kenbyataan atau tidak.
kelihatannya gerakan pramuka hanya menggeliat di daerah saja, di tingkat nasional belum terlalu kelihatan..
nah dengan ini wahai para pramuka giliran kalian untuk menjadikan pramuka sebagai benar-benar organisasi, bukan hanya kegiatan paksaan di sekolah

Senin, 14 Desember 2009

MADIUN DALAM SEJARAH


Nama Resmi :Kota Madiun
Ibukota :Madiun
Provinsi :Jawa Timur
Batas Wilayah:

Utara: Kecamatan Madiun Kab. Madiun
Selatan: Kecamatan Geger Kab. Madiun
Barat: Kecamatan Jiwan Kab. Madiun
Timur: Kecamatan Wungu Kab. Madiun

Luas Wilayah:

33,23 Km²

Jumlah Penduduk:

190.823 Jiwa (Sensus Penduduk 2000)

Wilayah Administrasi:

Kecamatan: 3, Kelurahan: 21

Website:http://www.madiunkota.go.id

Profil

V I S I

TERWUJUTNYA MASYARAKAT KABUPATEN MADIUN YANG RELIGIUS,SEJAHTERA,BERKEADILAN, DAMAI, MAJU MENGUSAI IPTEK BERBASIS IMTAQ,AGRO DAN GOTONG ROYONG.

M I S I

Meningkatkan perekonomian rakyat yang berbasis agro dan memperkuat landasan pembangunan ekonomi selanjutnya.

Meningkatkan kapasitas daerah dalam rangka meningkatkan pemberdayaan masyarakat.

Membangun kesejahteraan rakyat dan ketahanan sosial budaya.

Meningkatkan kehidupan demokrasi dan memelihara persatuan dan kesatuan.

Melaksanakan otonomi pemerintahan yang bersih dan berwibawa didukung supremasi hukum.
------------------------------------------------------
Website:
http://www.madiun.go.id





SALAM JUMPA
kepada kabeh cah madiun dan semua rganisasi yang ada di madiun khususnya, di posting saya kali ini saya akan sedikit mengutip sedikit analisa dan kajian tentang sejarah madiun.
kita mulai saja kajian madiun kita ini secara flash back.

madiun yang sekarang,
yaitu madiun kta dan madiun kabupaten yang sekarang menjadi 2 daerah yang berbeda secara administratif.......... tapi tetap satu rujukan sejarah yaitu ...madiun dimasa lampau yang sama ..

dijadikannya madiun menjadi 2 daerah administratif yang berbeda mungkin karena memper mudah pengellaaan daerah dan kebutuhan pada peningkatan sumberdaya yang efektif dan efisien.

berarti kalao kitra lihat ke belakang dulu tidak ada yang namanya kota madiun yang vada adalah madiun kabupaten atau "kabupaten madiun.."

telisisk punya telisik..... dari berbagai sumber baik secara wawancara langsung ataupun dari dunia maya tentunya, saya dapat menguraikan sejarah madiun sebagai berikut...

tetntunya yang ada di bawah ini adalah jauh dari sempurna, dan itu tadi ini adalah menurut telisik saya (agunggenilangit.blogspot.com).

cerita sejarah ini diambil dari cerita getok tular atau cerita dari mulut ke mulut.

dan kadang cerita itu di manupulasi.
tapi juga ada yang diekspresikan dalam bentuk karya-karya seni seperti dibawah ini..

(Tundhung Madiun)


Adipati Rangga Jumena, Bupati Madiun, merasa tidak puas atas pengangkatan Raja Mataram, Panembahan Senapati karena menurutnya, masih terlalu muda dan belum pantas menduduki tahta Mataram. Oleh Karena itu dia sengaja tidak mau seba ke Mataram dan mrencanakan pemberontakan terhadap Mataram.

Sementara itu, Dewi Sekarniti putri Adipati Natasudirja, Bupati Mojoagung yang masih dibawah kekuasaan Madiun, menjalin hubungan asmara dengan Prasetya, pemuda desa, anak Warok Jogorogo. Tentu saja hubungan ini tidak direstui oleh Adipati Natasudirja karena menurutnya derajad Sekarniti dan Prasetya tidak sebanding. Sekarniti adalah puteri seorang bupati, sementara Prasetya hanyalah anak seorang warok. Hal ini tentu saja membuat sakit hati Warok Jogorogo. Oleh karena itu, ketika Adipati Ranggajumanamemintanya untuk menjadi senapati perang menghadapi Mataram, Warok Jogorogo bersedia dengan syarat Adipati Ranggajumena sanggup menikahkan Prasetya dengan Sekarniti.

Benar saja, dengan dukungan semua adipati “brang wetan” (wilayah timur) dibawah pimpinan Warok Jogorogo, Prajurit Madiun berhasil mengusir Prajurit Mataram yang dipimpin oleh Pangeran Purbaya dan Pangeran Singasari, dan hampir pasti Madiun memenangkan pertempuran dengan Mataram.

Panembahan Senapati sangat marah ketika menerima laporan dari Pangeran Purbaya dan Pangeran Singasari sehingga berniat untuk mempimpin sendiri penumpasan pemberontakan Adipati Natasudirja. Akan tetapi Panembahan Mandaraka (Ki Juru Mertani), penasehat Kerajaan Mataram, berhasil meredan kemarahan Panembahan Senapati dan memberikan saran untuk mengalahkan Madiun tanpa membawa korban jiwa.

Taktik apakah yang akan ditempuh oleh Panembahan Mandaraka (Ki Juru Mertani) untuk meredam Pemberontakan Adipati Rangga Jumena? Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta Sekarniti dengan Prasetya? Apakah Adipati Natasudirja menerima begitu saja keputusan Bupati Madiun untuk menikahkan putri kesayangannya dengan Prasetya? Siapakah Retna Dumilah itu? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang tak akan terjawab sebelum anda mendengarkan secara lengkap Cerita Ketoprak yang dibawakan dengan sangat manis oleh Kelurga Ketoprak Mataram Kodam IV Diponegoro dengan dukungan pemain:

  • Sekarniti : Marsidah, BSc
  • Prasetya : Marjiyo
  • Natasudirja : Suyatin Rh
  • Warok Jagaraga : Pojo LS
  • Panembahan Senapati : Widayat
  • Retna Dumilah : A Panijah
  • Rangga Jumena : Rakiman
  • Purbaya : Sukiyanto
  • Juru Mertani : Ig Wahono
  • Abdi : Jiwo / Waluyo

Silahkan download dan Nikmati Lakon Ketoprak Retna Dumilah (Tundhung Madiun)


download aja disini




Senin, 23 November 2009

WACANA cpns

WACANA CPNSD

antri tets cpns............

Wacana tentang CPNS akhir - akhir ini seru terdengar di telinga kita, dari perkotaan sampai wilayah di daerah-daerah.. Semua berfikir dan berharap agar dapatnya diterima menjadi pegawai negeri sipil.

Kemapanan finansial yang menjanjikan membuat khalayak beramai-ramai memutuskan untuk mengikuti tes ini..
gaji pokok yang lumayan, jaminan masa depan dan tunjangan-tunjangan yang terdengan menggiurkan membuat mereka-mereka langsung tertarik.
mungkin anda menjadi salah satu orang yang tergiur dengan euphoria ini. Tapi itu tidak salah karena semua ini adalah bagian dari perjuangan, usaha taupun juga coba-coba..
semua kembali pada niat si pelamar.....
cpns 2009 menjadi hangat dan semangat... semoga para pembaca juga menjadi semangat....
cayoooo......

Jumat, 06 November 2009

PROTEIN

PROTEIN

Contoh Makanan yang mengandung protein


Protein merupakan rantai panjang (polimer) asam amino.
Asam amino terdiri dari atom 
karbon (C), 
hidrogen (H),
oksigen (O), 
nitrogen (N), dan 
kadang-kadang belerang (S).
Berdasarkan asalnya, protein dibedakan menjadi protein nabati
dan protein hewani. Protein nabati diperoleh dari tumbuhan,
misalnya tahu, tempe, kecap, dan kacang-kacangan. Protein
hewani diperoleh dari hewan misalnya ikan, udang, keju,
cumi-cumi, udang, dan telur. Protein hewani mengandung
asam amino yang lebih lengkap daripada protein nabati.



Protein sangat dibutuhkan oleh tubuh. Protein mengandung angka kalori
4. Fungsi protein bagi tubuh antara lain sebagai berikut.
a. Menyusun sel dan jaringan tubuh.
b. Menyusun enzim, hormon, dan pigmen.
c. Penghasil tenaga.
d. Memperbaiki dan mengganti sel-sel tubuh yang telah rusak.
e. Berperan utama dalam proses pertumbuhan.
f. Membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
Penyusun utama protein adalah asam amino. Asam amino
penyusun protein ada yang dapat disintesa oleh tubuh dan ada
yang tidak dapat disintesa oleh tubuh. Asam amino penyusun
protein terdiri atas 26 jenis, dibedakan menjadi berikut.
a. Asam amino esensial
Merupakan asam amino yang tidak dapat disintesa oleh tubuh.
Jumlahnya 10 macam. Kesepuluh asam amino tersebut adalah lisin,
leusin, 
valin, 
arginin,
 triptofan, 
isoleusin, 
histidin, 
treonin, 
fenilalanin, dan
meteonin. 
Asam amino esensial hanya dapat diperoleh tubuh melalui
makanan. Beberapa jenis makanan yang mengandung asam amino
adalah segala produk daging, ikan, susu, telur, kacang-kacangan, tempe,
tahu, dan kedelai. Protein yang dihasilkan oleh hewan disebut protein
hewani, sedangkan protein yang dihasilkan oleh produk tumbuhan disebut
protein nabati.
b. Asam amino non esensial
Merupakan asam amino yang sudah terdapat di dalam tubuh.

Fungsi utama protein adalah
sebagai komponen struktural dan fungsional.
Fungsi struktural berhubungan dengan fungsi
pembangun tubuh, pengganti sel-sel yang rusak. 
Sebagai komponen fungsional berkaitan dengan fungsinya sebagai
komponen enzim yang mengkatalisasi proses-proses
biokimia sel.


(sumber: BSE (0agus krisno), (Rinnie rahardjo)

posting tentang protein dan perkiraan ujian pencernaan makanan.

assalamu'alaikum wr.wb

kepada adek2 ku anak kelas VIIIc  SMP11 MADIUN .........

MAAF SEBELUMNYA  cs tentang perkiraan ulangan harian tentang pencernaan makanan belum bisa tak upload.

karena masih aq susun supaya baguss n mudah dikerjakan... aku tadi baru dapet acc dari bu yayuk jadi belum bisa upload...

hari minggu tgl 08 November 2009 insyaallah sudah bisa adek2 lihat di blok ini...

jangan lupa smua soalnya di catat truss di kerjakan dirumah...

pasti ada yang keluar...

mkch

wassalam

Rabu, 14 Oktober 2009

pencernaan pada manusia



 Mulut merupakan salah satu organ pencernaan yang pertama kali bekerja melakukan pencernaan makanan. Di dalam mulut, makanan akan dicerna secara sadar menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.
 Saat mengunyah makanan, lidah memindahmindahkan posisi makanan untuk diletakkan di antara gigi.

 Proses mengunyah makanan adalah bagian dari pencernaan mekanik.

 Pencernaan mekanik adalah proses memecahmakanan secara fisik menjadi bagian-bagian yang lebih kecil.

 Pencernaan kimiawi adalahproses perubahan susunan molekul makanan denganbantuan kerja enzim.



Pada ludah terkandung beberapa komponen, antara lain sebagaiberikut :
1) Enzim maltase atau ptialin
 Enzim ini berfungsi untuk mencerna makanan yang mengandung karbohidrat yang disebut pati (amilum) menjadi gula sederhana yang disebut maltosa.
2) Air
 Air berfungsi untuk membasahi makanan supaya mudah dicerna.
3) Enzim lisosom
 Enzim ini berfungsi sebagai antibakteri karena bersifat asam.
4) Lendir
 Lendir pada ludah berfungsi untuk menggumpalkan makanan
 supaya lebih mudah ditelan.
5) Aminoglobulin
 Merupakan zat semacam putih telur. Aminoglobulin berfungsi
 untuk menetralkan makanan yang bersifat asam.
6) Garam-garam



LAPISAN PENYUSUN GIGI
• Gigi, berfungsi untuk mencerna makanan secara mekanis.Makanan dihancurkan menjadi partikel yang lebih kecilagar mudah dicerna secara kimiawi dan mudah ditelan.

• Tulang gigi terbuat dari dentin yang tersusun dari kalsium karbonat.

• Semen gigi berfungsi sebagai pelekat gigi dengan tulang rahang.

• Manusia memiliki dua jenis pertumbuhan gigi. Pada usia balita, tumbuh gigi susu berjumlah 20. Gigi susu akan tanggal pada usia 6–12 tahun, kemudian diganti dengan gigi tetap yang berjumlah 32


lambung
 Lambung merupakan sebuah kantong besar yang terletak di bagian atas rongga perut. Pada lambung terdapat enzim dan asam lambung.
 Enzim pepsin berasal dari pepsinogen yang telah diubah oleh asam lambung. Pepsin berfungsi mengubah protein menjadi pepton.
 Rennin berfungsi menggumpalkan protein yang terdapat pada susu.
 Sedangkan asam lambung berfungsi membunuh bibit penyakit yang masuk bersama-sama makanan.
 Pada dinding lambung terdapat lendir yang berfungsi melindungi lambung. Apabila jumlah lendir terlalu sedikit, atau asam lambung terlalu banyak, bisa terjadi luka pada dinding lambung.




Usus halus
 Usus halus (intestinum) terdiri atas 3 bagian, yaitu usus 12 jari(duodenum), jejenum, dan ileum.
a. Usus 12 jari (duodenum)
Usus 12 jari terletak paling dekat dengan lambung. 
Disebut dengan istilah 12 jari karena panjangnya kurang lebih 12 kali ruas jari. 
Sebelummemasuki usus 12 jari, setelah makanan dicerna oleh lambung, makanan akan melalui jalan keluar lambung menuju usus 12 jari yang berbentuk kleb yang disebut pylorik. Pylorik ini berfungsi untuk mengatur jalan masuknya makanan menuju usus 12 jari.

b. Jejenum
Setelah makanan melewati usus 12 jari, makanan akan masuk kedalam saluran intestinum berikutnya, yaitu jejenum atau disebut juga intestinum bagian tengah.

c. Ileum
Ileum merupakan bagian paling akhir dari intestinum.


 Dinding dalam usus halus dilapisi oleh bermiliar-miliar tonjolan mikroskopis menyerupai jari. Tonjolan ini disebutvilli

 Bagian yang diserap usus melalui villi berupa sari makanan yang masuk ke dalampembuluh darah untuk selanjutnya diedarkan ke seluruh tubuh
 Proses pencernaan pada usus halus hampir sebagianbesar dilakukan secara kimiawi. 

 Adapun getah usus halus tersebut antara lain sebagai berikut.
a. Enterokinase
 Enterokinase merupakan enzim yang mengubah tripsinogen menjadi tripsin.
b. Erepsin
 Enzim erepsin mengubah pepton menjadi asam amino.
c. Maltase
 Maltase pada usus halus berperan mengubah maltosa menjadi glukosa.
d. Lipase
 Enzim lipase pada usus halus akan mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
e. Sekretin
 Sekretin merupakan hormon pada usus halus yang akan merangsang sekresi enzim-enzim pada usus halus.




ORGAN PENCERNAAN LAINNYA
a. Hepar (hati)
Hepar merupakan kelenjar terbesar dan terpenting dalam tubuh. Hepar terletak di dalam rongga perut sebelah kanan, terdiri atas 2 bagian (lobus) yang besar. Fungsi hepar antara lain sebagai berikut.
1) Menyimpan zat-zat makanan seperti vitamin, lemak, dan glukogen.
2) Mengatur suhu tubuh.
3) Mengatur distribusi makanan.
4) Menyimpan darah.
5) Menghasilkan empedu. Empedu ini berfungsi mengemulsikan zat lemak dan memengaruhi penyerapan vitamin K oleh usus.
6) Menyaring zat-zat racun, termasuk membantu metabolisme obat. Oleh karena itu, makanan yang mengandung racun, seperti alkohol, akan dapat merusak fungsi hati atau hepar karena semua racundan obat-obatan pasti melewati hepar.


PANKREAS
 terletak di dalam rongga perut bagian belakang, bentuknyamemanjang dan menghasilkan getah-getah pankreas. 
 Pankreas jugamempunyai salah satu fungsi utama mengatur kadar gula dalam darah.
 Di dalam pankreas terdapat kelenjar insulin yang menghasilkan hormon insulin. 
 Fungsi hormon insulin adalah mengubah gula darah yang disebut glukosa menjadi gula lain bernama glikogen. 
 Glikogen ini disebut juga sebagai gula otot.

ENZIM YANG BERPERAN DALAM PENCERNAA ADALAH SEBAGAI BERIKUT: 
 

Kamis, 08 Oktober 2009

LKS SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA



LKS YANG AKAN DIBAHAS PADA PERTEMUAN
12 Oktober 2009
(oleh: agung dwi prasetyo, AMd)

1. Melengkapi keterangan gambar

 

     

2. Menjawab soal pilihan ganda dan uraian....

     soalnya sebagai berikut:

A. SOAL PILIHAN GANDA

1. Berikut ini yang merupakan saluran
  pencernaan dari dalam ke luar secara
  urut adalah . . . .
  a. usus halus–lambung–usus besar–
  kerongkongan
  b. kerongkongan–mulut–pankreas–
  usus 12 jari
  c. usus 12 jari–lambung–kerongkongan–
  mulut
  d. anus–usus besar–lambung–usus
  halus
2. Organ pencernaan yang mengalami
  pencernaan secara kimiawi sekaligus
  mekanis adalah . . . .
  a. mulut c. usus besar
  b. kerongkongan d. pankreas
3. Setelah melalui lambung, makanan akan
  masuk ke dalam . . . .
  a. kerongkongan c. duodenum
  b. jejenum d. hepar
4. Saluran pencernaan yang mengeluarkan
  enzim lipase adalah . . . .
  a. usus halus c. kerongkongan
  b. usus besar d. anus
5. Apabila kamu mengunyah makanan tidak
  sempurna maka . . . .
  a. makanan akan makin cepat dicerna
  b. makanan dapat ditelan dengan cepat
  c. pencernaan menjadi kurang sempurna
  d. makanan akan terasa lezat

B. SOAL URAIAN

1. Jelaskan perbedaan pencernaan secara
  mekanis dan kimiawi!
2. Sebut dan jelaskan organ pencernaan
  yang melakukan pencernaan mekanis
  sekaligus kimiawi!
3. Jelaskan apa yang terjadi apabila kamu
  makan atau minum dalam kondisi yang
  sangat panas!
4. Sebutkanlah organ-organ pencernaan 
  yang dilewati makanan, dari masuk ke 
  dalam tubuh sampai dikeluarkan!
5. Sebutkan yang termasuk
  a. Saluran Pencernaan
  b. Kelenjar Pencernaan

harap di pelajari, kalo perlu di copy aja di flasdisc bwat belajar......... tapi jangan bwat nyontek.....

AWAS KALO KETAHUAN...




Rabu, 07 Oktober 2009

menjaga keremajaan kulit



KIAT MENJAGA KEREMAJAAN KULIT

Tak dapat dipungkiri, setiap

wanita menginginkan kulit wajah yang kenyal, segar dan kencang. Tentu saja harus

dibartengi dengan perawatan wajah yang benar. Agar tak salah langkah, ikuti saran

berikut ini:

MEMILIKI kulit yang sehat, segar, kencang. Halus dan

lembut adalah adalah dambaan setiap wanita. Tapi, seiring bertambahnya usia, mula

i muncul keriput diwajah, ber5kurangnya elastisitas/kekenyalan dan

kelenturan kulit.

Keriput wajah dimulai dari menipisnya kulit, lantas tampak garis-garis halus, dan akhirnya

timbul keriput. Tentu saja ini merupakan salah satu problem utama wanita bukan?

Nah, ada baiknya selalu

luangkan waktu untuk merawat kulit wajah agar penampilan menjadi prima. Dengan demikian, anda makin percaya

diri. Tak ada kata terlambat untuk merawat kulit agar senantiasa terpelihara. Namun, ada baiknya kenali dahulu

struktur kulit dibawah ini:

  1. Epidermis atau kulit ari
  2. Kulit jangat/dermis, Kulit jangat terdiri dari kolagen dan elastin.

Kolagen, merupakan struktur protein kulit utama yang

berfungsi memberi kekuatan, elastisitas dan kelembaban kulit.

  1. Jaringan subkutis, berisi sel lemak.

Memasuki usia 20 tahun,

ketebalan dan kepadatan dermis akan menurun terutama pada wanita. Karena kulit dermis wanita lebih tipis

daripada pria.


Seiring bertambahnya usia, jumlah kolagen di kulit dermis

akan menurun.

Apalagi bila selalu terkena rangsangan sinar matahari (meng

andung

gelombang sinar

ultraviolet B dan A) yang mampu menembus ke dalam lapisan kuli

t. Hal ini

akan menyebabkan:

  1. Rusaknya struktur kulit, Protein kulit yang berfungsi mempertahankan kelenturan kulit menjadi rusak. Kulit menjadi kendur dan warna tidak merata. Tandanya, kulit mudah dicubit, mudah robek da n menjadi rapuh.
  2. Bercak hitam atau biru. Hilangnya kolagen yang menopang pembuluh darah menyebabkan pembuluh darah mudah pecah. Walaupun trauma kecil. Perubahan warna terjadi bila kulit (yang sudah rusak terkena terpaan sinar matahari) terkena pukulan kecil. *

PENUAAN KULIT BERDASARKAN USIA

  1. Usia 20 – 29 tahun

- Kulit bersih, pori-pori kecil, pigmentasi sangat minimal

  1. Usia 30 – 39 tahun

- Kulit dibawah mata mulai menipis.

- Garis wajah mulai muncul disekitar mulut.

  1. Usia 40 – tahun

- Perubahan tampak sekali pada tekstur dan kelembutan kulit.

- Kulit menjadi kusam dan kelenturannya menurun.

- Kulit mulai mengendor, pori-pori di pipi dan hidung mulai melebar.

- Tampak pembuluh darah kecil dan tipis di kaki.

- Timbul seluit di paha dan pantat (terutama bila overweight)

- Kerutan di dahi menyambung dengan kerutan disekitar mata, mulut dan hidung.

- Tampak kantung di lingkaran mata dan berwarna kehitaman.

- Lemak di dagu berlebihan.

  1. Usia 50 tahun ke atas

- Timbul keriput halus dan garis ketawa tampak berlekuk.

- Kulit menjadi kendur, pucat dan menggelambir.

- Kolagen dan elastin menipis, terutama pada wanita 1 post menopause.*

INGIN KULIT SEHAT?> Lakukanlah .......

  1. Perawatan kulit yang baik
  2. Konsumsi buah dan sayuran berserat
  3. Diet sehat
  4. Olahraga dan latihan teratur
  5. Hindari sinar matahari langsung, terutama pukul 10.00 – 16.00
  6. Jangan mudah stress agarr emosi tetap stabil
  7. Menghindari kebiasaan tidak sehat seperti merokok, alkohol dan penyalahgunaan obat.
  8. Batasi gerakan wajah seperti mengerutkan hidung bila tertawa, atau mengerutkan dahi.
  9. Hindari kenaikan dan penurunan berat badan berulang-ulang. Karena, melebar dan mengkerutnya kulit berulang-ulang akan menimbulkan serabut elastik menjadi letih
  10. Biasakan tidur dengan posisi melentang
  11. Cuci muka dengan sabun yang lembut, hindari air yang terlalu panas dan pembersih yang mengandung serbuk kasar.

Senin, 05 Oktober 2009

PREDIKSI ULANGAN HARIAN_SMP11

Prediksi ulangan harian smp 11 madiun
tanggal 12 okt 2009

  1. sebutkan 3 fungsi rangka pada tubuh manusia!
  2. apa perbedaan tulang rawan dan tulang keras?
  3. sebutkan bagian dari tulang tengkorak!
  4. apa sajakah yang termasuk sistem gerak?
  5. sebutkan yang termasuk tulang tungkai!
  6. terdiri dari tulang apa saja alat gerak bagian atas (tangan)!
  7. sebutkan jenis-jenis gerakan sendi, jelaskan dan beri contoh!
  8. jelaskan mekanisme kerja otot lengan pada saat kita melakukan gerakan push up!
  9. sebutkan sendi gerak yang terdapat pada tubuh manusia!
  10. apa yang dimaksud dengan
  • kifosis
  • lordosis
  • skoliosis




setelah menyalin soal ini segeralah belajar......... karena dari 10 soal diatas hanya akan dikeluarkan 5 soal...........
jadi jangan lupa dipelajarai......

PASTI ADA 5 SOAL yang keluar dari posting ini.......

akan saya perjelas lagi hari rabu 7okt 2009..

bagi yang telah membaca posting ini .... harus meninggalkam pesan di kotak komentar..
''''''''selamat belajar'''''''

Minggu, 04 Oktober 2009

gempa menggoncang sumatra

Gempa Sumatera 2009

Gempa Sumatera berkekuatan 7,6 SR yang terjadi pada hari Rabu 30 September 2009 pukul 17.16 WIB, telah meninggalkan duka yang mendalam bagi negeri ini, terutama daerah Padang Pariaman dan sekitarnya. Semoga Tuhan memberikan kekuatan dan ketabahan bagi kita semua. Bantuan berupa moril dan materil dari kita semua sangat diharapkan bagi korban Gempa Sumatera.

Gempa 6,1 SR Menggoyang Bintuhan-Bengkulu

Gempa kembali menggoyang Bintuhan-Bengkulu di pagi hari pukul 06:10:25 WIB Senin, 27 Juli 2009, banyak warga kabupaten Kaur yang masih tidur lelap akhirnya terbangun dan melompat serta berhamburan keluar rumah.
Pusat gempa terletak 72 km Barat Daya Bintuhan Bengkulu, dengan kedalaman 53 km, cukup untuk membangunkan warga yang masih terlelap dibuai mimpi.

Gunung Api Raksasa Bawah Laut Sumatera

Setelah mendengar berita dari berbagai media kemaren (Kamis, 28/05/2009), mengenai penemuan adanya gunung api raksasa bawah laut pulau Sumatera tepatnya di laut Bengkulu. Di mana jaraknya sangat dekat sekali dengan daerah pesisir Bengkulu, membuat hati saya jadi was-was. Karena lokasi tempat saya tinggal sekarang kira-kira 100 meter dari bibir pantai. Berita ini sangat mengejutkan saya, bak petir di siang bolong.


Penduduk daerah pesisir yang selama ini telah merasa was-was akan tsunami, ditambah dengan penemuan ini. Berikut infonya yang saya petik dari ANTARA:

Jakarta (ANTARA News) - Para pakar geologi Indonesia, AS dan Prancis berhasil menemukan gunung api bawah laut raksasa berdiameter 50 km dan tinggi 4.600 meter yang berada 330 km arah barat kota Bengkulu.

Para ahli geologi ini berasal dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Lembaga Ilmu Pengetahuan (LIPI), Departemen Energi dan Sumber Daya Mineral, CGGVeritas dan IPG (Institute de Physyque du Globe) Paris.

“Gunung api ini sangat besar dan tinggi. Di daratan Indonesia tak ada gunung setinggi ini kecuali Gunung Jayawijaya di Papua,” kata Direktur Pusat Teknologi Inventarisasi Sumber Daya Alam, BPPT, Yusuf Surachman kepada wartawan di Jakarta, Kamis.

Gunung api bawah laut berada di Palung Sunda di barat daya Sumatera, 330 km dari Bengkulu, di kedalaman 5,9 km dengan puncak berada di kedalaman 1.280 meter dari permukaan laut.

Meskipun gunung ini ketahui memiliki kaldera yang menandai sebagai gunung api, para pakar mengaku belum mengetahui tingkat keaktifan gunung api bawah laut ini.

“Bagaimanapun gunung api bawah laut sangat berbahaya jika meletus,” katanya.

Survei yang menggunakan kapal seismik Geowave Champion canggih milik CGGVeritas itu adalah yang pertama di dunia karena menggunakan streamer terpanjang, 15 km, dari yang pernah dilakukan oleh kapal survei seismik.

Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui struktur geologi dalam (penetrasi sampai 50km) yang meliputi palung Sunda, Prisma Akresi, Tinggian Busur Luar (Out Arch High) dan Cekungan Busur Muka (Fore Arch Basin) perairan Sumatera.

Sejak gempa dan tsunami akhir 2004 dan gempa-gempa besar susulan lainnya, terjadi banyak perubahan struktur di kawasan perairan Sumatera yang menarik minat banyak peneliti asing.

Tim ahli dari Indonesia, AS dan Prancis kemudian bekerjasama memetakan struktur geologi dalam untuk memahami secara lebih baik sumber dan mekanisme gempa pemicu tsunami menggunakan citra seismik dalam (deep seismic image).

Namun, pada hari ini muncul pendapat dari Direktur Pusat Penelitian Geologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Dr. Iskandar Zulkarnain, yang mengatakan bahwa kemunculan gunung api tidak mungkin secara tiba-tiba, dan Kepala Seksi Geologi Badan Klimatologi dan Geofisika Bengkulu, Dadang Permana, mengatakan bahwa lokasi keberadaan gunung api tersebut tidak pernah terdeteksi adanya gerakan vulkanik. Dan masih sebatas hipotesa. Mudah-mudahan menjadi penemuan yang salah.

{agung dwi prasetyo herbayu}

Rabu, 09 September 2009

SEJARAH DESA GENILANGIT



Sejarah Desa Genilangit

Konon pada zaman dahulu terdapat hamparan hutan rimba, yang dihuni beberapa rumah tangga dengan kehidupan berladang/bertani secara berpindah-pindah dan beternak sapi suatu saat masyarakat tersebut menemukan sekelompok orang di Pomahan/Bedengan sejumlah 11 orang terdiri dari 2 orang laki-laki dan 9 orang perempuan adapun 2 orang laki-laki tersebut adalah bernama Ki Malangyudho dan seorang cantriknya sedangkan 9 orang perempuan tersebut adalah Nyai Malang Yudho dengan 8 dayang-dayangnya, berdasarkan informasi dari para pinisepuh berasal dari Kraton Tembayat Klaten Jawa Tengah.

Suatu saat Ki Malang Yudho ngangklang bawono melihat perumahan para anak muridnya kearah Timur sampai di persil 17 d I beliau melihat api sebesar pohon kelapa seolah-olah seperti sampai setinggi langit, lantas beliau bersabda kalau ada ramainya jaman tempat ini dinamakan Genilangit 

Selama bermasyarakat Ki Malang Yudho oleh anggota masyarakat dipercaya sebagai pemimpin desa tersebut, suatu ketika Ki Malang Yudho dengan di ikuti Cantriknya serta anggota masyarakat setempat sudah bermusyawarah berpikir karena pada lokasi yang ditempati tidak ada air, akhir rombongan tersebut berangkat menuju ke Lokasi Trojiwo tidak pernah ditinggalkannya yaitu sebuah teken selalu dibawa kemanapun pergi, disitulah Ki Malang Yudho memperlihatkan kesaktiannya yaitu sebuah teken yang tidak pernah lepas dari tangannya itu diseret yang akhirnya menjadi saluran yang dinamakan Saluran Trojiwo, sebelum airnya mengalir saluran tersebut pernah mengalir jendel/lintah melihat kesaktiannya Ki Malang Yudho dijadikan guru karena nasehatnya sangat mengandung arti yang cukup dalam tentang sejatining urip sangat dikenal orang yang lembah manah tapi tidak takut menghadapi bahaya apapun serta tanggung jawab penuh terhadap anak buahnya.

Beliau sangat tidak senang kepada anak muridnya yang mempunyai sifat takabur/sombong, dan juga tidak senang kepada orang yang mempunyai sifat warok, sampai keluar kata-kata barang siapa hidup di desa Genilangit memperlihatkan waroknya pasti tidak akan lama pendek kata tidak krasan akan minggat dari desa ini.

Sambil duduk santai dengan dikerumuni oleh pengikutnya Ki Malang Yudho setiap pembicaraan yang keluar atau didengar selalu mengandung makna, pada saat itu para pengikutnya mendengar He bocah-bocah kabeh mbesuk sak pungkurku ono tlatah kene tak tinggali kunir sak krenjang motoero dan beliau berpesan :
1. Ki Malang Yudho beserta Cantriknya kalau kelak meninggal dunia minta disemayamkan di perbatasan desa Genilangit sebelah Timur, dengan maksud apabila ada mara bahaya dari Timur beliau yang akan menanggulangi.
2. Nyai Malang Yudho yang akrab disebut mbah Putih karena kulitnya putih dengan rambut yang keseluruhan juga putih berserta para dayang-dayangnya sejumlah 8 (delapan) orang, juga minta mohon kelak kalau sudah meninggal dunia mohon untuk disemayamkan di perbatasan desa Genilangit sebelah barat dengan maksud apabila ada mara bahaya dari Barat beliaulah yang akan menahan.
3. Setelah saya meninggal dunia orang yang memimpin kalian namakan LURAH pilihlah orang yang mampu dan mau serta mulat sariro hangroso wani.

Adapun yang menjabat Lurah Desa Genilangit mulai tahun 1783 adalah :
No Nama Tahun Lama Keterangan Berhenti
 Cokro dipo
Cokro medjo
Towikromo
Martowidjojo
Djodikromo
Sowikromo
Soredjo
Sowikromo
Tjokro redjo
Kamsoe
Tjokro soemarto
Tjokro Sentono
Sastro Dimedjo
Sadimun
Suyatno
Paeran
Pardi





  • UJI MOST PROBABLE NUMBER (MPN) Coliform
     PADA PENGELOLAAN AIR MPSDH “TIRTO DARMO”  
    DI DESA GENILANGIT PONCOL MAGETAN


    Oleh :
    AGUNG DWI PRASETYO
    NIM. 04.378


    AKADEMI ANALIS FARMASI DAN MAKANAN
    (AKAFARMA) SUNAN GIRI PONOROGO
    2007


    ABSTRAK
    Uji Most Probable Number (MPN) Coliform Pada Pengelolaan Air MPSDH “TIRTO DHARMO”di Desa Genilangit Poncol Magetan. (Agung Dwi Prasetyo,2007)

    Akademi Analis Farmasi dan Makanan Sunan Giri Ponorogo
    Pembimbing I : Dr. H. Achmad Soenarno
    Pembimbing II : Devita Yudhayanti, Amd


    MPN Coliform, Air MPSDH, Metode Angka Paling Mungkin / MPN

    Air merupakan kebutuhan yang mutlak bagi manusia. Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bisa terlepas dari peranan air.
    Angka Paling Mungkin/ Most Probable Number (MPN) Coliform adalah nilai duga terdekat bakteri Coliform dalam tiap 100ml sampel yang diperiksa
    MPSDH “TIRTO DARMO” adalah suatu kepengurusan swadaya masyarakat yang bersama-sama dengan cara gotong royong melakukan pengolahan air bersih untuk dikonsumsi masyarakat sekitar wilayah desa Genilangit dan sekitarnya.
    Pemeriksaan MPN Coliform perlu dilakukan karena adanya kontaminasi bakteri Coliform menandakan bahwa air bersih tersebut kurang memenuhi syarat. Karya Tulis ini bertujuan untuk mengetahui jumlah angka MPN Coliform pada air bersih dari mata air setempat. Karya Tulis ini disusun berdasarkan studi dan hasil penelitian di laboratorium hayati AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo.
    Dari hasil penelitian didapatkan jumlah angka MPN Coliform pada air bersih hasil pengelolaan MPSDH “TIRTO DHARMO” adalah 445 /100ml. MPN Coliform tersebut memenuhi persyaratan sesuai dengan PERMENKES RI No.173/MENKES/PER/VII/77 yaitu maksimum diperbolehkan terdapat 2000/100ml sampel yang diperiksa.


    BAB I
    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang
    Air merupakan suatu kebutuhan yang tidak dapat di tinggalkan untuk kehidupan manusia, karena air di perlukan untuk berbagai macam kegiatan seperti kegiatan sehari hari, pertanian, industri, perikanan, dan rekreasi. Hampir 70% dari berat badan manusia terdiri dari air. Selain itu air merupakan komponen penting kedua setelah oksigen. Manusia dapat bertahan hidup tanpa makan untuk beberapa minggu, tapi akan bertahan beberapa hari tanpa minum. Dehidrasi akan lebih cepat menyebabkan kematian daripada kelaparan. (Poedji,Anna. 1994)
    Air meliputi 70% dari permukaan bumi, tetapi banyak negara persediaan air dalam jumlah yang sangat terbatas. Bukan hanya jumlahnya yang penting, tetapi juga mutu air di perlukan untuk penggunaan tertentu, seperti air yang cocok untuk kegiatan industri atau untuk di minum. Oleh karena itu penanganan air tertentu biasanya di perlukan untuk persediaan air yang di dapat dari sumber di bawah tanah atau sumber-sumber di permukaan. 
    Pada umumnya masyarakat Indonesia memanfaatkan air dari mata air untuk memenuhi kebutuhan mereka. Khususnya penduduk yang berada di daerah pegunungan. Sering kali kita beranggapan bahwa air yng kita konsumsi bersih dan sehat. Kita tidak sadar bahwa air yang berasal dari mata airpun juga bisa tercemar kususnya dalam pengelolaan dan pendistribusiannya.
    Air yang bermutu sangat baik bila memasuki sistem distribusi mungkin mengalami kerusakan sebelum sampai pada kran konsumen. Kerusakan ini dapat terjadi dalam sistem distribusi dari sediaan air yang telah di beri klorin dan dimana sedikit sekali atau tidak ada sisa Chlorine di dalam air yang sampai pada konsumen seperti dalam sistem distribusi air yang tidak di cuci hamakan. Organisme Coliform dapat masuk ke dalam air dari sistem distribusi dari pompa-pompa booster, dari pengepak yang di gunakan untuk menghubungkan pipa-pipa utama atau dari pipa pencuci di kran-kran umum. Selain itu , air dalam sistem distribusi dapat tercemar dari luar, misalnya melalui hubungan silang, terowongan balik, tandon air dan tangki air yang rusak, hidran atau tempat pencucian yang rusak atau melalui perbaikan yang kurang baik pada sistem pipa-pipa kran rumah. Meskipun organisme Coliform yang berasal dari kran pencuci atau bahan penyambung pada pipa utama mungkin sedikit artinya dari segi kesehatan, masuknya pencemar dari luar ke dalam air dalam sistem distribusi setidak tidaknya sama bahayanya dengan distribusi dari air yang kotor secara aslinya dan tidak di tangani dengan secukupnya (Edwards, 1987).
    Krisis moneter tahun 1998 ternyata membawa dampak yang sangat besar bagi semua penduduk di Indonesia, dalam hal ini rakyat kecil dengan ekonomi lemahlah yang banyak merasakan akibatnya. Khususnya masyarakat di daerah pegunungan dan pedesaan 
    Di karenakan proses, beban dan pembayaran air PAM yang mahal dan di tambah lagi pelayanan yang tidak memuaskan dari pihak PDAM akhirnya penduduk memilih untuk mengolah air secara swadaya dengan cara gotong royong dengan semua biaya pengelolaan di tanggung bersama, sehingga biaya bulanan dan perawatan dapat di tekan seminimal mungkin.
    Tetapi selain banyak faktor positif juga ada faktor negatif yang menyertai misalnya pada pengolahan tidah di antihamakan dan tidak di beri clhorin, jumlah mikroba dalam air tidak terkontrol dan tidak melibatkan dinas terkait, distribusi air melalui pipa yang tidak memadai karena kondisi pipa yang kurang kuat (tidak menggunakan pipa besi). Jika hujan tiba sering terjadi kerusakan pipa distribusi di karena pecah/putus terkena arus sungai atau tertimbun batu. Air yang sampai ke konsumen menjadi kotor bercampur lumpur bahkan hewan-hewan kecil sering masuk ke dalam pipa, jadi kemungkinan air tersebut terkontaminasi mikroba yang terbawa bersama kotoran sangat besar. Oleh karena itu perlu adanya penelitian untuk mengetahui ada tidaknya mikroba/bakteri dalam air yang di konsumsi masyarakat kususnya masyarakat di desa Genilangit dan sekitarnya.
    Sebagai indikator pencemaran air biasanya di tandai dengan adanya bakteri Coliform misalnya Escherichia coli. Kehadiran bakteri tersebut dalam contoh air menunjukan adanya pencemaran yang berasal dari kotoran manusia atau hewan. Hal ini di anggap identik dengan adanya bakteri patogen. Dengan di lakukan penelitian mikroorganisme dalam air yang di konsumsi masyarakat, kita dapat menentukan apakah air yang di konsumsi layak untuk di gunakan atau tidak.

    B. Rumusan Masalah

    Dari uraian latar belakang di atas, dapat di tarik rumusan masalah apakah air yang di gunakan warga selama ini memenuhi syarat bakteri Coliform sesuai dengan standar kualitas air bersih (PERMENKES RI No.173/MENKES/PER/VIII/77) ?

    C. Tujuan Penelitian

    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah bakteri Coliform / 100ml sampel pada air bersih yang di kelola oleh Masyarakat Pengelola Sumber Daya Hutan (MPSDH) “TIRTO DHARMO” di desa Genilangit Poncol Magetan dengan memakai metode MPN (Most Probable Number). 
    D. Kegunaan Penelitian
    1. Bagi Masyarakat
    Masyarakat dapat mengetahui apakah air yang mereka gunakan selama ini terkontaminasi bakteri Coliform.
    2. Bagi Pemerintah setempat
    Mengetahui seberapa besar tingkat pencemaran air khususnya padapengolahan air swadaya Masyarakat Pengelola Sumber Daya Hutan (MPSDH) “TIRTO DHARMO” yang ada di desa Genilangit Poncol Magetan dan sekitarnya.
    3. Bagi pengurus MPSDH
    Dapat menjadi tolok ukur kandungan bakteri Coliform dalam air yang di kelola dan di distribusikan pada masyarakat.
    4. Bagi Lembaga Pendidikan AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo
    Masyarakat dapat mengetahui kompetensi mahasiswa-mahasiswa AKAFARMA dan paling tidak masyarakat setempat mengetahui keberadaan AKAFARMA Sunan Giri Ponorogo.
    5. Bagi Penulis
    Dapat menambah dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang di peroleh selama pendidikan.

    E. Ruang Lingkup Penelitian
    Penelitian ini terbatas pada analisa bakteri Coliform pada pengolahan air MPSDH (Masyarakat Pengelola Sumber Daya Hutan ) di desa Genilangit Poncol Magetan dan penelitian ini menggunakan metode MPN (Most Probable Number) 

    BAB II
    KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS


    A. Kajian Pustaka
    1. Tinjauan Tentang Air
    1.1 Definisi Air
    Air merupakan sesuatu yang esensial bagi berlangsungnya kehidupan. Makhluk hidup tidak akan bertahan hidup tanpa adanya air.
    1.2 Peranan Air
    Air merupakan kebutuhan yang tidak dapat di tinggalkan bagi kehidupan manusia, karena air di gunakan untuk bermacam-macam kegiatan misalnya minum, makan, mencuci, pertanian industri, perikanan, rekreasi dan juga pembangkit listrik. Bagi tubuh manusia, air merupakan materi penting karena jika tubuh kehilangan cairan maka akan berakibat buruk bagi manusia seperti dehidrasi dan kematian.
    1.3 Sumber Air
    Berdasarkan asalnya sumber air dapat dibedakan sebagai berikut :
    a. Air Hujan/ Air Angkasa
    Air hujan sebagian besar berasal dari penguapan air laut, dan sebagian kecil berasal dari penguapan air tanah dan pepohonan. Penguapan terjadi karena adanya panas matahari. Uap air tersebut terkumpul di angkasa sebagai awan kemudian jatuh ke bumi sebagai hujan. Air hujan membawa serta mikroorganisme debu, gas, serta kotoran yang ada di angkasa. Air hujan akan lebih tercemar ketika tiba di tanah dan tercampur dengan sampah, kotoran baik hewan maupun manusia. Air hujan yang jatuh ke tanah biasanya akan meresap ke dalam tanah, tetapi ada juga yang menggenang di atas tanah tergantung pada struktur tanah. 
    b. Air Permukaan
    Air permukaan disebut juga air badan air yaitu air yang berasal dari tempat wadahyang berada di atas permukaan daratan yang terisi dan atau menghasilkan air, yaitu rawa, danau, sungai, waduk dan saluran air (Permenkes RI No.173/Men,Kes/Per/VIII/77).
    c. Air Tanah
    Air tanah merupakan sumber air bersih yang banyak di gunakan. Berbagai macam cara untuk memperoleh air tanah di antaranya dengan sumur pompa, sumur bor, mesin diesel, sumur gali. Diantara cara-cara tersebut sumur gali adalah yang paling banyak di gunakan. Khususnya di daerah pedesaan. Selain biayanya relatif murah, biasanya masyarakat desa memanfaatkan sumur gali yang sudah ada yang merupakan peninggalan leluhur mereka. Selain sumurgali untuk masyarakat di daerah pegunungan memanfaatkan mata air untuk memenuhi kebutuhannya. Untuk masa sekarang ini air dari mata air di alirkan melalui pipa dan di distribusikan sampai ke tempat yang jauh. Menurut R.A. EDWARD air yang melalui sistem distribusi di bagi menjadi 2 macam :
    (a). Persediaan air yang telah diberi Chlorine atau yang telah di suci hamakan dengan cara lain. Penanganan secara efisien secara maksimal, dengan cara pemberian Chlorine atau cara-cara penyuci hamaan yang lain harus menghasilkan air yang bebas dari organisme Coliform, bagaimanapun kotornya air mentah aslinya. Dalam praktek, ini berarti bahwa seharusnya tidak boleh terdapat organisme Coliform dalam setiap 100 ml contoh. Suatu contoh dari air yang memasuki sistem distribusi dan tidak memenuhi standart tersebut perlu segera di teliti baik mengenai efisiensi proses, penjernihannya, maupun cara-cara pengambilan contoh 
     (b). Persediaan air yang tidak di suci hamakan. Dimana terdapat persediaan air jenis ini, maka air yang memasuki sistem distribusi tidak di anggap memuaskan kalau mengandung E. coli dalam 100 ml. Kalu E.coli tidak ada, adanya tidak lebih dari tiga organisme Coliform per 100 ml dapat di tolerir dalam beberapa contoh persediaan air pipa yang tidak di suci hamakan, asalkan contoh-contoh itu telah sering di uji secara teratur dan daerah pengambilan serta kondisi penyimpanan cukup memuaskan.
    1.4 Syarat-syarat Air Minum
    a. Syarat Fisik, meliputi :
    1. Warna : Tidak boleh Berwarna
    Nilai batas warna harus ditentukan pada 300 unit, dengan dasar bahwa nilai yang kurang dari 300 unit menunjukan mutu yang dapat diterima untuk diolah dan berapapun diatas 300 unit menunjukan bahwa mungkin diperlukan pennganan khusus untuk menyediakan air yang memenuhi standar air minum.
    2. Rasa : Tidak Berasa
    3. Bau : Tidak berbau
    4. Suhu : Pada keadaan normal suhu sama dengan  
      suhu lingkungan
    5. Kekeruhan : Air yang di gunakan untuk air minum tidak 
      boleh keruh/harus jernih.
    Mengenai kekeruhan, tidak diberikan angka-angka khusus, karena soal kekeruhan dan penanganannya yang diperlakukan harus ditentukan untuk masing-masing keadaan dan tidak dapat diberikan batasan umum (K.A. Edward dkk,1987).
    b. Kriteria Radiologis
    Radioaktivitas di dalam air minum harus dijaga sekecil mungkin, jadi sisa-sisa radioaktif tidak boleh ada sama sekali di dalam sumber-sumber yang digunakan untuk persediaan air minum
    c. Syarat Kimia
    Berhubungan dengan adanya senyawa-senyawa kimia yang terdapat dalam air. Keberadaan senyawa senyawa tersebut dapat mempengaruhi sifat-sifat fisik air seperti rasa, warna, bau dan kekeruhan. Sehingga dapat menurunkan kualitas air.
    Analisa kimiawi dalam pengujian persediaan air sangat berguna dalam banyak hal. Sehubungan dengan persediaan air melalui pipa, perhatian banyak di tujukan pada pencarian dan perkiraan adanya bahan-bahan kimia yang bersifat racun dan beberapa bahan yang dapat menimbulkan kesulitan dalam penyediaan air pipa (piped water).
     (K.A. Buckle dkk,1987)
    d. Syarat Bakteriologik
    1.5 Kehadiran bakteri dalam air menandakan bahwa air tersebut terkontaminasi. Mikroorganisme dalam air seringkali menjadi penyebab wabah penyakit terutama mikroorganisme yang bersifat patogen. MPSDH
    a. Pengertian MPSDH
    Seperti yang telah banyak di sebutkan di atas bahwa sampel yang akan di analisa berasal dari air hasil pengelolaan dan pengolahan organisasi swadaya Masyarakat Pengelola Sumber Daya Hutan (MPSDH) “TIRTO DHARMO”, bekerjasama dengan PERUM PERHUTANI KPH LAWU DS sebagai pemilik wilayah yang mata airnya digunakan masyarakat juga sebagai pemberi ijin dan pembimbing berjalannya organisasi ini. Dalam pengelolaannya bersifat gotong royong dan di laksanakan dengan sistem arisan. Jadi setiap anggota memiliki hak dan kewajiban yang sama dalam pelaksanaannya, dengan cara ini kebutuhan-kebutuhan bersama yang menyangkut pengadaan, perbaikan dan perawatan di rembug bersama mulai dari biaya dan tenaga yang akan di gunakan. Keputusan-keputusan penting yang akan di ambil demi kebaikan bersama dan di lakukan dengan cara musyawarah.( PKS KPH LAWU DS. Dg MPSDH)
    Keanggotaan organisasi ini bersifat suka rela, tidak memaksa kepada seluruh warga masyarakat desa. Kadang-kdang ada sebagian warga yang menggunakan air dari PDAM dan juga menggunakan pengolahan air swadaya ini, alasan penggunaannya seperti disampaikan pada pendahuluan diatas.
    Keanggotaan MPSDH sendiri sekarang sudah mencapai 2000 KK Kepala Keluarga yang terbagi menjadi empat desa ( PKS KPH LAWU DS. Dg MPSDH)
    b. Perjanjian Kerjasama Antara Masyarakat Dengan PERHUTANI KPH LAWU DS.
    PIHAK PERTAMA (Administratur KKPH LAWU DS.) dan PIHAK KEDUA (LMDH “TIRTO DARMO”) telah bersepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian kerjasama tentang Pengelolaan Sumberdaya Hutan (PHBM) pada kawasan hutan di wilayah RPH Genilangit seluas 117,0 Ha teermasuk PKPH lawu selatan KPH Lawu Desa (daftar petak-petak terlampir), yang secara administratur memerintahkan masuk wilayah wengkon desa Genilangit Kecamatan Poncol Kabupaten Magetan dengan ketentuan dan syarat-syarat sebagai berikut :

    KETENTUAN UMUM
    Dalam perjanjian kerjasama ini yang dimaksud dengan :
    1. Pengelolaan hutan bersama masyarakat yang selanjutnya di singkat dengan PHBM adalah suatu sistem pengelolaan sumberdaya hutan yang di lakukan bersama oleh Perum Perhutani dan masyarakat desa hutan dengan pihak yang berkepentingan(Stake Holder) dengan jiwa berbagi, sehingga kepentingan bersama untuk mencapai keberlanjutan fungsi dan manfaat sumber daya hutan dapat di wujudkan secara optimal dan proporsional
    2. Desa Hutan adalah wilayah desa yang secara geografis dan administratif berbatasan dengan wilayah hutan atau di sekitar kawasan hutan 
    3. Berbagi adalah pembagian peran antara Perhutani dengan Masyarakat Desa Hutan atau Perhutani dengan masyarakat desa hutan dengan pihak yang berkepentingan dalam pemanfaatan lahan (tanah dan atau ruang), dalam pemanfaatan waktu dan pengelolaan kegiatan 
    4. Perum Perhutani adalah badan usaha milik negara yang di tetapkan berdasarkan peraturan Pemerintah No. 30 tahun 2003 dengan nama perusahaan umum (Perum ) Perhutani  
    5. Administratur adalah administratur / KKPH Perum Perhutani KPH Lawu Ds.
    6. Pihak yang berkepentingan (Stake Holder) adalah pihak di luar Perum Perhutani dan masyarakat Desa Hutan yang mempunyai perhatian dan berperan mendorong proses optimalisasi serta berkembangnya pengelolaan sumber daya hutan bersama masyarakat, yaitu pemerintah daerah, lembaga swadaya masyarakat, lembaga ekonomi masyarakat, lembaga sosial masyarakat , usaha swasta, lembaga pendidikan, dan lembaga donor (PKS Perhutani dgn MPSDH,pasal 1).
    MAKSUD DAN TUJUAN
    Maksud dan tujuan kerjasama ini adalah :
    1. Terbentuknya sistem pengelolaan hutan yang dapat menjamin kelestarian sumber daya hutan dan ikut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama yang berada di sekitar kawasan hutan 
    2. Meningkatkan kesadaran dan peran serta masyarkat dalam menjaga keamanan dan kelestarian sumber daya hutan 
    3. Memberikan jaminan kepastian hukum bagi pihak-pihak yang terlibat perjanjian kerjasama ini 
    c. Dasar Hukum
    1. Undang-undang Nomor 22 tahun 1999 tentang pemerintahan daerah
    2. Undang-undang Nomor 41 tahun 1999 tentang kehutanan
    3. Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2002 tentang tata hutan dan penyusunan rencana pengelolaan hutan, pemenfaatan hutan dan penggunaan hutan 
    4. Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2003 tentang perusahan umum kehutanan negara (Perum Perhutani)
    5. Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188 / 222 / KPTS/ 013 /2001 tentang forum komunikasi Pengelolaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyarakat (PHBM) Propinsi Jawa Timur
    6. Keputusan Direksi Perum Perhutani Nomor 193/ KPTS / DIR / 2001 tentang transformasi menuju Perhutani Masa Depan 
    7. Keputusan Direktur PT. Perhutani (Persero)Nomor 001 / KPTS / DIR/ 2002 tanggal 2 Januari 2002 tentang pedoman berbagi hasil hutan kayu
    8. Keputusan Kepala Perum Perhutani unit II Jawa Timur Nomor 285 / KPTS / II / 2004 Tanggal 27 April 2004 tentan petunjuk pelaksanaan Sumberdaya Hutan Bersama Masyaraka
    d. Lokasi
    LOKASI KERJASAMA MPSDH DENGAN PERHUTANI
    (PKS,LOKASI,Pasal 4).
    2. Tinjauan Tentang Coliform
    2.1 Definisi Coliform
    Suatu group bakteri yang di gunakan sebagai indikator adanya populasi kotoran dan kondisi sanitasi yang kurang baik terhadap air, makanan, susu dan produk susu.
    Adanya bakteri Coliform di dalam makanan atau minuman menunjukkan kemungkinan adanya mikroorganisme yang bersifat enteropatogenik dan toksigenik yang berbahaya bagi manusia. Bakteri Coliform di bagi menjadi dua :
    a. Coliform Fekal
    Misalnya Escerechia Coli 
    b. Coliform non Fekal
    Misalnya Enterobacter Aerogenes
    Eescerechia Coli merupakan bakteri yang berasal dari kotoran hewan maupun manusia sedang Enterobacter Aerogenes biasanya di temukan pada hewan atau tanaman yang telah mati.
    Jenis mikro organisme ini sering di jumpai pada alat-alat pencemaran hewan dan burung, baik yang sudah di ternakkan atau yang masih liar. Tempat di perolehnya jenis organisme yang terbanyak yang sehubungan dengan suplay bahan pangan manusia adalah sapi, domba, babi dan ayam (Edwards,1987).
    Kuman Coliform merupakan segolongan besar dan heterogen kuman-kuman batang gram negatif yang dalam batas-batas tertentu mirip Escerechia Coli. Disamping Escerechia Coli yang berasal dari saluran pencernaan, golongan-golongan organisme berikut sering di masukkan dalam “Coliform” (Fardiaz,1993).

    Golongan Klebsiella – Enterobacter – Serratia :
     Klebsiella Pneumoniae, yang khas semula di kenal kuman patogen bagi pernafasan, sekarang sering di temukan pada infeksi-infeksi saluran pernafasan, dan saluran air kemih di rumah sakit. Kuman ini di tandai pertumbuhan mukoid, kapsul polisakarida yang besar dan tidak bergerak
     Enterobacter Aerogenes, Sering dapat bergerak, pertumbuhan yang kurang mukoid, mempunyai kapsul kecil, di temukan hidup bebas dalam saluran pencernaan, saluran air kemih dan pada septis
     Serratia Marcoscens, Batang kecil gram negatif, hidupnya bebas, dapat menghasilkan pigmen merah kuat dalam biakan , Serratia biasanya meragikan laktosa sangat lambat. (Ryadi,1984)
    2.2 Ciri Organisme
    Kuman Coliform adalah kuman batang pendek gram negatif yang dapat membentuk rantai. Pembiakan yang tidak cocok terjadi dalam bentuk filamen panjang. Kapsul jarang ada pada E. Coli, lebih sering pada Enterobacter. Berbentuk besar dan teratur pada Klebsiella Pergerakan terdapat sebagian besar strain E.Coli dan beberapa strain Enterobacter. Pergerakan tidak ada pada Klebsiella.
    2.3 Biakan
    E.Coli membentuk koloni bulat konveks, halus dengan pinggir-pinggir yang nyata. Koloni Enterobacter sama tetapi sedikit lebih mukoid. Koloni Klebsiella besar, sangat mukoid dan cenderung bersatu pada pengeraman yang lama.

    2.4 Sifat-sifat pertumbuhan
    E.Coli dan Enterobacter memecahkan banyak karbohidrat dengan membentuk asam dan gas E.Coli menghasilkan CO2 dan H2.
    Tes-tes khusus (IMVIC) yang di pergunakan untuk differensiasi E.Coli dan E.Aerogenes :
    a. Tes indol E.Coli menghasilkan indol pada kaldu yang mengandung triptofan
    b. Test Merah Metil. Tes ini menunjukan pH biakan pada kaldu glukosa 0,5% setelah 4 hari pada 370C. Bila pH di bawah 4,5 merah metil positif.
    c. Reaksi Voges Proskaver, tergantung pada pembentukan asetil metil karbinal dari dekstrosa. Dengan adanya Alkali, zat ini di oksidasi menjadi diasetil dan memberikan warna merah muda (khususnya Enterobacter)
    d. Tes Sitrat, mempergunakan natriun sitrat sebagian sumber tunggal karbon (organisme hidup bebas)
    2.5 Patogenesis dan Patologi
    Kuman Coliform merupakan sebagian besar flora erobik usus normal. Di dalam usus, umumnya kuman ini tidak menyebabkan penyakit dan malahan dapat membantu fungsi normal dan nutrisi, organisme ini menjadi patogen bila mencapai jaringan di luar saluran pencernaan.
    E.Coli dapat menyebabkan penyakit diare dengan 2 mekanisme yang nyata. Klebsiella Pneumoniae terdapat dalam saluran pencernaan dan dalan tinja dari kira-kira 5% orang normal dan adalah penyebab sebagian kecil(kira-kira 0,3%) Pneumonia oleh kuman.


    2.6 Epidemi,Pencegahan dan Pengawasan
    Kuman Coliform merupakan normal saluran pencernaan, beberapa hari setelah lahir dan sejak itu merupakan bagian utama Coliform jasad renik erobik normal dari tubuh. E.Coli adalah suatu prototipe. Ditemukannya Coliform dalam air atau susu di terima sebagai bukti adanya kontaminasi tinja. Adanya spesies Escerechia atau Enterobacter atau “intermediate”nya dalam jumlah besar dalam air minum menunjukan adanya kontaminasi permukaan.
    Tindakan pengawasan tidak mudah di lakukan pada flora endogen normal. Erotipe enteropatogenik E.Coli dan kuman “parakalon” harus di awasi seperti Salmonella. Coliform merupakan masalah pokok infeksi rumah sakit saat ini. Yang penting untuk di ketahui adalah bahwa banyak kuman koliform gram negatif adalah “Kopartunis” yang dapat menimbulkan penyakit bila masuk ke dalam penderita yang lemah dalam rumah sakit atau lembaga-lembaga lainnya. Kuman ini sering di tularkan oleh pegawai, alat-alat atau pengobatan perenteral. Pengawasan kuman tergantung pada cuci tangan, aseptis yang teliti, sterilisasi alat-alat, desimfeksi dan pengendalian perintah pengobatan intravena dan tindakan pencegahan yang teliti dalam mempertahankan saluran air kemih agar tetap steril (Jawest, Ernest dkk,1986). 


    3. Tinjauan Tentang MPN Coliform.
    Penghitungan Mikroorganisme Dengan Metode Angka Paling Mungkin (Most Probable Number = MPN).
    Metode penentuan angka mikroorganisme dengan metode Angka Paling Mungkin di gunakan luas di lingkungan sanitasi untuk menentukan jumlah kuman Coliform di dalam air, susu, dan makanan lainnya. Metode ini adalah metode statistik didasarkan pada teori kemungkinan. Serangkaian sampel diencerkan sampai titik akhir dimana tidak ada mikroorganisme hidup. Untuk mendapatkan titik akhir, serangkaian pengenceran di biakkan di dalam media pertumbuhan yang cocok dan perkembangan/perubahan sifat-sifat yang mudah di amati seperti pembentukan asam, atau kekeruhan di pakai untuk mengetahui adanya pertumbuhan bakteri. Pertumbuhan bakteri pada masing-masing tabung di sesuaikan dengan tabel indeks MPN untuk menentukan konsentrasi mikroorganisme di dalam sampel asli. Dan batas kepercayaan 95% untuk berbagai kombinasi hasil positif dan negatif pada penggunaan 3 tabung 10ml, 3 tabung 1ml, dan 3 tabung 0,1ml (Dr.Harmita,Apt.2005).

    B. Kerangka Pikir Penelitian



    Penelitian ini di lakukan dengan menggunakan metode Most Probable Number (MPN) untuk memeriksa jumlah bakteri Coliform per 100ml sampel pada pengolahan air minum Masyarakat Pengelola Sumber Daya Hutan (MPSDH) “TIRTO DARMO” di desa Genilangit Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan. Dari penelitian ini dapat di ketahui apakah air hasil distribusi MPSDH tersebut memenuhi persyaratan atau tidak. Sehingga air tersebut dapat di konsumsi tanpa adanya rasa takut akan adanya mikroorganisme yang berasal dari kotoran yang berasal dari sumber air maupun karena proses distribusinya. 

    C. Hipotesis
     Jumlah bakteri Coliform pada pengolahan Air MPSDH “TIRTO DARMO” di desa Genilangit Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan memenuhi persyaratan sesuai PERMENKES RI No. 173/MENKES/PER/VIII/77 

    BAB III
    METODE PENELITIAN

    A. Tehnik Pengambilan Sampel

    1.Populasi
    Populasi di ambil dari hasil pengelolaan dan pengolahan air MPSDH di desa Genilangit, Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan
    2.Jumlah Sampel
    Jumlah sampel yang di gunakan adalah 3 botol masing-masing berisi ± 100ml air kran (Sampel) yang di ambil dari 3 tempat yang berbeda.
    3.Teknik
    Pada penelitian ini penulis menggunakan teknik pengambilan sampel secara Simple Random Sampling.

    B. Tehnik Pengumpulan Data

    1. Persiapan Alat dan Bahan
    Semua alat yang digunakan untuk penelitian secara mikrobiologis harus dalam keadaan steril.
    Alat: 
    1) Cawan petri
    2) Erlenmeyer
    3) Pipet Volume
    4) Batang pengaduk
    5) Tabung reaksi
    6) Tabung Durham
    7) Rak tabung
    8) Lampu spirtus
    9) Inkas
    10) Autoclave
    11) Inkubator
    12) Jarum ose
    13) Timbangan
    14) Beker glass
    Bahan :
    1) Air Pepton
    2) Alkohol 70%
    3) Medium Lactose Broth (LB)
    4) Medium Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB)
    5) Medium Endo Agar (EA)
    6) Spirtus
    7) Air Sampel

    2. Persiapan Sampel
    a. Sampel : Air hasil distribusi MPSDH
    Tanggal Pengambilan : -
    Pemerian : - Bentuk : Cair
      - Warna : -
      - Rasa : -
      - Bau : -
    b. Cara Pengambilan Sampel
    1) Botol Steril tidak boleh dibuka sebelum akan di gunakan untuk mengambil sampel dan tidak boleh di cuci dulu sebelum di isi sampel.
    2) Perekat pada tutup botol di buka
    3) Tutup di buka, di jaga agar jari-jari tidak menyentuh mulut botol atau permukaan tutup botol bagian dalam.
    4) Botol segera di isi dengan air dan tutup kembali seperti semula. Harus di beri rruang udara dalam botol agar populasi bakteri dalam udara disitu juga ikut campur dengan air
    5) Sampel dari kran :
    Buka tutup kran (kalau ada) bersihkan bagian luar dam dalam dari kran dengan di bakar api spirtus selama 10 – 15menit (untuk kran dari logam ) atau bisa di bilas dengan alkohol (untuk kran dari plastik) alirkan selama 2-3 menit sebelum mengisi botol penampung.
     
    3. Prosedur Kerja
    a. Uji Penduga
    1) Disiapkan 10ml medium Lactose Broth dalam 9 tabung reaksi, di dalamnya di masukkan tabung Durham secara terbalik
    2) Dimasukkan sampel ke dalam 9 tabung dan pengisian di bagi menjadi 3 kelompok
     Kelompok 1 : 3 tabung berisi 10ml LB ditambah 10ml sampel
     Kelompok 2 : 3 tabung berisi 5ml LB ditambah 1ml sampel
     Kelompok 3 : 3 tabung berisi 5ml LB ditambah 0,1ml sampel
    3) Kemudian di inkubasi dengan suhu 35-370C selama 24-48 jam
    4) Selain 9 tabung siapkan 3 tabung sebagai blanko dan hanya diisi medium
    5) Amati perubahan warna biakan serta adanya gas yang terbentuk di dalam tabung Durham.

    b. Uji Penguat
    1) Dari tabung yang positif pada uji penduga diambil 1 sengkelit dan diinokulasikan ke dalam 5 ml medium BGLBB pada tabung reaksi yang di dalamnya terdapat tabung Durham terbalik.
    2) Di inkubasi pada suhu 440C selama 24-48 jam
    3) Diamati apakah terbentuk gas atau tidak dan di data hasilnya
    4) Dari biakan yang menghasilkan gas diinokulasi pada medium Endo Agar dengan metode gores.
    5) Di inkubasi pada suhu 35-370C selama 24-48 jam
    6) Pada Endo Agar amati pertumbuhan koloni khas Coliform (merah kilap logam).
    C. Tehnik Analisa Data
    Setelah dilakukan analisa bakteri Coliform dalam sampel air dengan metode MPN, maka jumlah bakteri Coliform dapat dihitung dengan dicocokkan pada indeks tabel MPN. Kartena pengujian dilakukan secara duplo maka hasilnya di rata-rata.



    BAB IV
    HASIL PENGAMATAN

    A. DESKRIPSI SAMPEL

    1. Sampel I
    Jenis/Asal = Air Kran dari rumah penduduk dengan memakai  
      kran plastik
    Organoleptis:
     Warna = Bening
     Rasa = Tawar
     Bau = Tidak Berbau
    2. Sampel II
    Jenis/Asal = Air Kran dari rumah penduduk dengan memakai  
      kran logam
    Organoleptis:
     Warna = Bening
     Rasa = Tawar
     Bau = Tidak Berbau

    3. Sampel III
    Jenis/Asal = Air berasal dari bak penampung utama/primer
    Organoleptis:
     Warna = Bening
     Rasa = Tawar
     Bau = Tidak Berbau


    B. HIPOTESIS
    Dari hasil analisis data maka diperoleh hasil bahwa kontaminasi bakteri Coliform pada sampel memenuhi syarat sehingga hipotesa peneliti diterima, yaitu Jumlah bakteri Coliform pada pengolahan Air MPSDH “TIRTO DARMO” di desa Genilangit Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan memenuhi persyaratan sesuai PERMENKES RI No. 173/MENKES/PER/VIII/77

    C. KETERBATASAN PENELITIAN
    Penelitian ini terbatas pada pemeriksaan Angka Paling Mungkin/ Most Probable Number (MPN) Coliform pada pengolahan Air MPSDH “TIRTO DARMO” di desa Genilangit Kecamatan Poncol, Kabupaten Magetan, untuk mempermudah pengamatan penelitian dan memaksimalkan hasil penelitian.

    BAB V
    PEMBAHASAN


    Dari hasil penelitian didapatkan jumlah bakteri Coliform per 100ml sampel adalah 455. Nilai Angka Paling Mungkin (MPN) yang didapat cukup besar karena sampel yang dipakai adalah air mentah dimana air merupakan medium yang baik bagi pertumbuhan bakteri. Besarnya angka Angka Paling Mungkin (MPN) Coliform tersebut dimungkinkan dipengaruhi oleh beberapa hal diantaranya adalah :
    1. Sifat alami air yang merupakan medium yang baik bagi pertumbuhan bakteri
    2. Tidak adanya pengontrolan dari pihak terkait tentang kualitas mikrobiologik air yang dikonsumsi oleh masyarakat setempat
    3. Dari pihak pengelola MPSDH sendiri kurang memperhatikan kualitas air yang di distribusikan, hanya mementingkan aspek bagaimana cara agar air dapat sampai pada konsumen.
    Pemeriksaan air terutama air untuk minum tidak hanya pemeriksaan MPN Coliform tetapi perlu dilakukan pemeriksaan-pemeriksaan lain misalnya pemeriksaan secara kimiawi .

    BAB VI
    PENUTUP


    A. Kesimpulan
    Dari hasil penelitian didapatkan jumlah bakteri Coliform per 100ml sampel adalah 455. Hasil MPN Coliform tersebut memenuhi persyaratan sesuai PERMENKES RI No. 173/MENKES/PER/VIII/77 yaitu maksimal diperbolehkan ada 2000/100ml sampel.

    B. Saran
    1. Sebaiknya pihak terkait memperhatikan kualitas air yang dikelola oleh MPSDH terutama disini adalah pihak PERHUTANI Lawu Ds dan KRPH Lawu Selatan yang memberi ijin secara langsung atau bekerjasama dengan Dinas Kesehatan. 
    2. Hendaknya masyarakat memperhatikan sanitasi lingkungan sekitar daerah dan pengelolaan dan daerah distribusi air yang mereka konsumsi.

    DAFTAR PUSTAKA



    Anonim. 1993. Dasar-dasar Pemeriksaan Mikrobiologi. Universitas Gajah Mada.
    Anonim. 2004. Perjanjian Kerjasama Antara PERUM PERHUTANI KPH Lawu DS Dengan Masyarakat Pengelola Sumber Daya Hutan. Madiun. MPSDH 
    Anonim. 2006. Fakultas Teknologi Pertanian Departemen Teknologi Industri Institut Pertanian Bogor. cdsapipb@indo.net.id
    Buckle, K.A., Edwards, RA. Wotton M, Fleet GH. 1987. Ilmu Pangan. Jakarta : 
    Universitas Indonesia Press.
    Fardiaz, S. 1993. Analisis Mikrobiologi Pangan. PAU. IPB
    Harmita, Radji Maksum, Blumed M.2005. Buku Ajar Analis Hayati Edisi 2, Departemen Farmasi FMIPA Universitas Indonesia
    Jawest, Ernest, L. Metnisk, Joseph, A. Adelberg, Edward. 1986, Mikrobiologi untuk  
      Profesi Kedokteran, Jilid 6.
    Permenkes RI No. 173/MENKES/PER/VIII/1977.
    Ryadi, Slamet,Dr.1984. Pencemaran Air. Surabaya : Karya Anda