Selasa, 20 September 2011
22 Satuan Pramuka Eksis di Pulau seribu
BEKASI – Sebanyak 22 satuan karya pramuka wana bakti, melakukan upacara pelepasan ke pulau Rambut dan pulau Untung Jawa Kepulauan Seribu, Senin (5/9) kemarin.Keberangkatan dikatakan Sekretaris Satuan Karya Pramuka Wana Bhakti Roby Hermawan, dalam rangka survival series (bagian bertahan hidup.red), yang dilaksanakan Selasa (6/9) (hari ini.red).
“Jadi, mereka yang ikuti nanti disana akan ditinggal selama 5 hari dengan perlengkapan yang sudah ditentukan. 22 pesrta ini terdiri dari 12 putra dan 10 putri dari siswa siswi SMA seKota Bekasi,” jelasnya.
Kata Roby, skenario kegiatan adalah satuan pramuka seolah terdampar di pulau karena kapal yang tenggelam. Anggota hanya dibekali alat masak, pelampung dan jas hujan di tempat itu.
“Untuk makan mereka akan dibina untuk berburu ikan atau burung di pulau itu. Jadi intinya, bahan makanan mereka diupayakan mencari sendiri,” papar anggota Lingkar Pelangi ini.
Tujuannya kata Roby, agar para satuan bisa melakukan aktifitas bertahan hidup secara mandiri dan satuan wana Bhakti bisa memecahkan masalah yang kerap menimpa dengan pikiran jernih dan sabar.
Tak hanya itu, 22 satuan pramuka wana bakti yang diberangkatkan sudah memiliki kondisi yang baik seperti surat dokter, izin orang tua, dan mereka pun juga mengikuti asuransi. Mereka juga bisa memperpanjang asuransinaya.
“Dengan mengikuti survival series mereka juga bisa menyalurkan bakat dan minat dalam berekspresi. Karena disini sangat dilatih kemampuannya dalam berkreatifitas pada peserta untuk bisa berkembang,” bebernya.
Ia mengungkapkan, Saka pramuka wana bakti dinaungi oleh kementrian kehutanan. Namun, untuk di kota Bekasi lebih dinaungi oleh BPLHD. “Saka pramuka Wana Bakti baru pertama di Bekasi dan kegiatan ini bakal dilakukan rutin untuk kedepannya,” pungkasnya.(sam)
Sumber : http://www.radar-bekasi.com/
SOAL UJIAN SEMESTER GANJIL KELAS XI SMK 1 PONCOL
UJIAN SEMESTER GANJIL UNTUK SMK NEGERI 1 PONCOL
KELAS XI
PELAJARAN SENI BUDAYA
& KETERAMPILAN.
Guru Pengampu: Agung Dwi Prasetyo C, S.Pd
jawablah pertanyaan dibawah ini dengan benar:
- Karya seni terapan diciptakan untuk tujuan ....
- Dalam membuat karya seni terapan terlebih dahulu dibuat perencanaan yang disebut ......
- Candi dalam agama budha berfungsi sebagai tempat ....
- Warna campuran dari warna primer disebut ....
- Warna putih, abu-abu dan hitam pekat disebut ....
- Sebutkan hasil karya seni periode sekarang!
- Jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi pada penciptaan karya seni !
- Apa yang dimaksud dengan karya seni rupa terapan?
- Sebutkan contoh karya seni rupa terapan!
- Sebutkan nilai Fungsional Praktis pada karya seni rupa terapan!
MATERI DIANPINSA smk poncol
PERANAN PIMPINAN SANGGA
I.
SIKAP DISIPLIN PRIBADI,
SERTA SEMANGAT DAN JIWA KELOMPOK
Disiplin
adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari
serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan,
kesetiaan keteraturan dan ketertiban. Sikap disiplin yang telah menyatu dengan
dirinya maka sikap atau perilaku dan perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau
sama sekali tidak dirasakan sebagai beban bahkan sebaliknya akan membebani
dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya.
Disiplin akan tumbuh dan berkembang
bila dibina melalui :
a.
Latihan
b.
Pendidikan
c. Penanaman kebiasaan dengan
keteladanan-keteladanan
Ketiga
unsure itu dimulai sejak dini dan dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah dan lingkungan ,asyarakat.
Dari
keteladanan-keteladanan itu akan menjadikan anak memiliki kesadaran yang tinggi
dan disiplin pribadi yang kuat.
Disiplin mempunyai 3 aspek yaitu
:
1. Sikap mental, yang
merupakan sikap taat dan tertib sebagai proses atau pengembangan dari latihan,
pengendalian pikiran dan pengendalian watak sehingga tumbuh rasa percaya diri
dan semangat untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan pertumbuhan dan
perkembangan jiwa.
2. Pemahaman Norma, mengenai
system aturan, perilaku, criteria dari standar yang sedemikian rupa sehingga
pemahaman tersebut menumbuhkan pengertian yang dalam atau kesadaran yang tinggi
bahwa ketaatan akan aturan, criteria dan standar tadi merupakan syarat utama
untuk mencapai suatu keberhasilan.
3. Sikap yang wajar, menunjukkan
kesungguhan untuk mentaati segala hal dengan cermat dan tertib, hal ini dapat
memupuk jiwa dan semangat bukan hanya untuk diri pribadi melainkan untuk sesame
teman, kelompok, keluarga, orang tua, masyarakat, bangsa, Negara dan yang lebih
khusus terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
Pada
umumnya gejolak jiwa usia Pramuka Penegak dan Pramuka pandega memiliki
kemiripan antara satu sama lain untuk menumbuhkan semangat dan jiwa kelompok
itu maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.
Merasa dirinya sudah dewasa
2.
Berfikirnya realistis
3.
Banyak ide / gagasan
4.
Dapat bertanggung jawab
5.
Dapat dipercaya
6.
Dapat bermasyarakat
7.
Dapat bersosialisasi
8.
Kreatif
9.
Mencari dan menunjukkan jati diri
10.
Mulai berorientasi pada tugas.
Penanaman sikap dan disiplin pribadi serta semangat
dan jiwa kelompok pada para Pramuka Penegak dan Pramuka pandega dilaksanakan
melalui :
v Kegiatan
Pramuka Penegak dan pandega yang tersusun rapid an sistematis sehingga dapat
dilaksanakan secara optimal serta dapat dievaluasi keberhasilannya.
v Penggunaan
metode yang tepat sehingga kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan
perkembangan zaman (modern) untuk mencapai tujuan dan sasaran.
v Tersedianya
sarana dan prasarana guna untuk menunjang dan memperlancar kegiatan.
v Adanya
sumber daya manusia yang professional
v Tercapainya
sasaran berarti akan berdampak pada perkembangan jiwa para Pramuka Penegak dan Pramuka
pandega melalui beberapa kegiatan yang :
a.
Kegiatan yang menarik, menyenangkan
dan menantang.
-
Pengembaraan di alam terbuka
-
Lintas alam
-
Survival
-
Turun tebing dan lain-lain
b.
Pemahaman dan pengamalan prinsip
dasar kePramukaan dank ode kehormatan Pramuka
c.
Renungan jiwa dan upacara adat
ambalan / racana
d.
Pelantikan-pelantikan
Keseluruhan kegiatan itu
disesuaikan dengan kebutuhan dan minat mereka sendiri karena Pramuka Penegak
dan Pramuka pandega memiliki semboyan “DARI,
OLEH DAN UNTUK PENEGAK ”
II. PERANAN PEMIMPIN DALAM SANGGA PENEGAK
A. Peranan
Pemimpin Sangga
1. Memimpin
sangganya melakukan tugas dengan gerakan cepat dan tepat
2. Menyiapkan
sangganya di tempat upacara pembukaan / penutupan latihan paling tidak 2 menit
sebelum upacara dimulai.
3. Merundingkan
bersama anggota sangganya setiap menerima suatu perintah atau instruksi dari
Pembina yang memerlukan pemikiran bersama
4. Membagi
tugas selama melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sangga
5. Menatar
anggota-anggota sangganya tentang pengetahuan kePramukaan untuk mencapai SKU
(Syarat Kecakapan Umum) dan SKK (Syarat Kecakapan Khusus)
6. Memimpin
serah terima jabatan pada masa bhaktinya dalam sangga
7. Menatar
dirinya sendiri tentang pengetahuan keterampilan kePramukaan dari Pramuka atau
Pembina lain
8. Siap
meluangkan waktu untuk kepentingan sangganya.
B. Peranan
Sangga Dalam Ambalan
1. Saling
mengenal dan mengetahui tempat anggota-anggotanya serta keluarga (orang tua)
anggota, juga terhadap pembinanya.
2. Mengarahkan
dan selalu berusaha mencapai ujian-ujian tingkat Penegak yang lebih tinggi
serta TKK sebanyak-banyaknya.
3. Berbicara
dalam musyawarah ambalan
4. Sesuatu
yang belum dipahami dan dimengerti wajib menanyakan kepada Pembina-pembinanya.
5. Menunjukkan
sikap yang baik dan terpuji dalam ambalan
6. Member
contoh yang baik terhadap sangga-sangga lain dalam ambalannya.
III. SISTEM BERKELOMPOK DAN PELAKSANAANNYA
System
berkelompok adalah salah satu diantara metodik kePramukaan. System berkelompok
,erupakan system yang dipergunakan oleh seluruh kePramukaan di seluruh dunia.
Banyak hal
yang dapat dijalankan, diperoleh, dihasilkan dengan system berkelompok.
Selanjutnya untuk diketahui bahwa sangga sebagai anggota suatu ambalan
mempunyai peranan yang sangat penting.
Alas an membuat system berkelompok
dalam ambalan Penegak :
a.
Memudahkan pengawasan dan
penelitian
b.
Memperlancar proses pendidikan bagi
peserta didik
c.
Mempercepat tumbuh dan
berkembangnya dinamika gerak peserta didik / sangga
d.
Mempercepat proses perkembangan
pribadi
e.
Memudahkan dan mempercepat pendidikan
mencapai sasaran-sasarannya.
Oleh karena
itu sangga merupakan tempat pendidikan terbaik mengenai watak juga mempercepat
mencapai sasaran pendidikan kePramukaan.
Pelaksanaan
:
1.
Kegiatan dilaksanakan secara
rekreatif yang bersifat edukatif dan terpadu bagi peserta didik merupakan
tahapan pengembangan kemampuan dan keterampilan baik individu maupun
kelompoknya.
2.
Kegiatan disesuaikan dengan usia,
perkembangan rohani dan jasmani serta jenis kelamin, peserta didik sehingga
pendidikan dapat diterimanya dengan mudah.
3.
Sasaran kegiatan adalah
berkembangnya bakat dan minat peserta didik serta mantapnya mental / spiritwal,
fisik, intelektual, emosional, social peserta didik baik individual maupun
sebagai anggota masyarakat.
Langganan:
Postingan (Atom)