Nama Resmi | : | Kota Madiun | ||||||||||
Ibukota | : | Madiun | ||||||||||
Provinsi | : | Jawa Timur | ||||||||||
Batas Wilayah | : | Utara: Kecamatan Madiun Kab. Madiun | ||||||||||
Luas Wilayah | : | 33,23 Km² | ||||||||||
Jumlah Penduduk | : | 190.823 Jiwa (Sensus Penduduk 2000) | ||||||||||
Wilayah Administrasi | : | Kecamatan: 3, Kelurahan: 21 | ||||||||||
Website | : | http://www.madiunkota.go.id
SALAM JUMPA kepada kabeh cah madiun dan semua rganisasi yang ada di madiun khususnya, di posting saya kali ini saya akan sedikit mengutip sedikit analisa dan kajian tentang sejarah madiun. kita mulai saja kajian madiun kita ini secara flash back. madiun yang sekarang, yaitu madiun kta dan madiun kabupaten yang sekarang menjadi 2 daerah yang berbeda secara administratif.......... tapi tetap satu rujukan sejarah yaitu ...madiun dimasa lampau yang sama .. dijadikannya madiun menjadi 2 daerah administratif yang berbeda mungkin karena memper mudah pengellaaan daerah dan kebutuhan pada peningkatan sumberdaya yang efektif dan efisien. berarti kalao kitra lihat ke belakang dulu tidak ada yang namanya kota madiun yang vada adalah madiun kabupaten atau "kabupaten madiun.." telisisk punya telisik..... dari berbagai sumber baik secara wawancara langsung ataupun dari dunia maya tentunya, saya dapat menguraikan sejarah madiun sebagai berikut... tetntunya yang ada di bawah ini adalah jauh dari sempurna, dan itu tadi ini adalah menurut telisik saya (agunggenilangit.blogspot.com). cerita sejarah ini diambil dari cerita getok tular atau cerita dari mulut ke mulut. dan kadang cerita itu di manupulasi. tapi juga ada yang diekspresikan dalam bentuk karya-karya seni seperti dibawah ini.. (Tundhung Madiun)Adipati Rangga Jumena, Bupati Madiun, merasa tidak puas atas pengangkatan Raja Mataram, Panembahan Senapati karena menurutnya, masih terlalu muda dan belum pantas menduduki tahta Mataram. Oleh Karena itu dia sengaja tidak mau seba ke Mataram dan mrencanakan pemberontakan terhadap Mataram. Sementara itu, Dewi Sekarniti putri Adipati Natasudirja, Bupati Mojoagung yang masih dibawah kekuasaan Madiun, menjalin hubungan asmara dengan Prasetya, pemuda desa, anak Warok Jogorogo. Tentu saja hubungan ini tidak direstui oleh Adipati Natasudirja karena menurutnya derajad Sekarniti dan Prasetya tidak sebanding. Sekarniti adalah puteri seorang bupati, sementara Prasetya hanyalah anak seorang warok. Hal ini tentu saja membuat sakit hati Warok Jogorogo. Oleh karena itu, ketika Adipati Ranggajumanamemintanya untuk menjadi senapati perang menghadapi Mataram, Warok Jogorogo bersedia dengan syarat Adipati Ranggajumena sanggup menikahkan Prasetya dengan Sekarniti. Benar saja, dengan dukungan semua adipati “brang wetan” (wilayah timur) dibawah pimpinan Warok Jogorogo, Prajurit Madiun berhasil mengusir Prajurit Mataram yang dipimpin oleh Pangeran Purbaya dan Pangeran Singasari, dan hampir pasti Madiun memenangkan pertempuran dengan Mataram. Panembahan Senapati sangat marah ketika menerima laporan dari Pangeran Purbaya dan Pangeran Singasari sehingga berniat untuk mempimpin sendiri penumpasan pemberontakan Adipati Natasudirja. Akan tetapi Panembahan Mandaraka (Ki Juru Mertani), penasehat Kerajaan Mataram, berhasil meredan kemarahan Panembahan Senapati dan memberikan saran untuk mengalahkan Madiun tanpa membawa korban jiwa. Taktik apakah yang akan ditempuh oleh Panembahan Mandaraka (Ki Juru Mertani) untuk meredam Pemberontakan Adipati Rangga Jumena? Bagaimanakah kelanjutan kisah cinta Sekarniti dengan Prasetya? Apakah Adipati Natasudirja menerima begitu saja keputusan Bupati Madiun untuk menikahkan putri kesayangannya dengan Prasetya? Siapakah Retna Dumilah itu? Dan masih banyak pertanyaan-pertanyaan lain yang tak akan terjawab sebelum anda mendengarkan secara lengkap Cerita Ketoprak yang dibawakan dengan sangat manis oleh Kelurga Ketoprak Mataram Kodam IV Diponegoro dengan dukungan pemain:
Silahkan download dan Nikmati Lakon Ketoprak Retna Dumilah (Tundhung Madiun) |
Senin, 14 Desember 2009
MADIUN DALAM SEJARAH
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar