Minggu, 18 April 2010

TUGAS WAWANCARA

AGUNG DWI PRASETYO (08431001/P)

TUGAS WAWANCARA

Identitas obyek wawancara

Nama : AGUS DARMAWAN, S.Pd

Guru di : MTs dan MA Hasanuddin, Poncol, Magetan

Bidang Studi : MATEMATIKA

Petikan wawancara

Pewawancara : “Bagaimana cara anda menghadapi siswa yang hiper aktif?”

Guru : “Dalam KBM, siswa-siswa yang tergolong hyper aktif dalam menanggapi pembelajaran saya berikan kesempatan untuk membimbing teman-temannya yang memiliki kemampuan sedang dan rendah pada saat diskusi kelompok. Selain itu siswa-siswa yang paling hyper aktif tersebut juga saya beri secara khusus untuk mengembangkan pola pikirnya dalam pemecahan masalah melalui soal-soal pengayaan.”

Pewawancara : “bagaimana cara anda menghadapi siswa yang pasif?”

Guru : “Menurut saya untuk siswa yang pasif dalam KBM, saya beri kesempatan untuk menyampaikan pendapat dan hasil-hasil pekerjaannya dikelas melalui komunikasi aktif dengan guru, sering diberi kesempatan untuk mengeksploitasi hasil-hasil pikirannya secara terbuka, diberikan motivasi-motivasi bahkan reword untuk meningkatkan kepercayaan diri dari siswa tersebut. Siswa yang pasif, juga tidak saya berikan tekanan-tekanan yang melampaui bataskemampuannya sehingga tidak menghilangkan kepercayaan diri yang sudah ada. Hal ini bisa dilakukan misal saat memberikan soal-soal yang mempunyai tingkat kesukaran mulai dari sedang sampai rendah. ”

Pewawancara : “Metode pembelajaran apakah yang paling sering anda gunakan?”

Guru : “Metode pembelajaran yang sering saya gunakan adalah eksplisit lerning dengan diskusi kelompok dan metode pembelajaran TPS (Think Pair Share)”

Pewawancara : “Apakah sumber semangat anda dalam mengajar?”

Guru : “Sumber semangat dalam mengajar saya adalah kondisi siswa. Siswa yang sekolah di MTs dan MA Hasanuddin sebagian besar bahkan 80% adalah anak-anak yang berlatar belakang ekonomi sedang sampai dengan kurang mampu. Selain itu semangat yang mereka miliki untuk mengikutipendidikan disekolah meskipun dengan keterbatasan alat dan bahan pembelajaran yang tersedia di sekolah. Selain itu semangat untuk menjadikan anak-anak di daerah edesaan menjadi anak-anak yang terdidik dan tidak tertinggal dari anak-anak di daerah perkotaan”

Pewawancara : “Saat bagaimanakah anda kurang bersemangat saat mengajar? ”

Guru : “saat kondisi badan kurang fit”

Pewawancara : “Kapan anda menyusun RPP?”

Guru : “Setiap kompetensi dasar (mlihat alokasi waktu yang diperlukan untuk menyampaikan materi setiap KD yang tersedia)”

Pewawancara : “Apakah harapan anda pada murid-murid anda?”

Guru : “Harapan saya, murid-murid bisa menyerap ilmu yang telah saya sampaikan walaupun hanya beberapa rumus, lulus dengan output yang baik, dan dapat mengamalkan ilmu-ilmunya walaupun dengan kondisi sekolah yang serba kekurangan.”

Pewawancara : “Apakah harapan anda kepada pemerintah mengenai profesi keguruan?”

Guru : “Harapan terhadap pemerintah, lebih memperhatikan sekolah-sekolah swasta yang terdapat di daerah-daerah pinggiran, karena masih banyak anak-anak Indonesia yang membutuhkan pendidikan yang layak secara fasilitas tanpa memandang swasta maupun negeri. Selain itu guru swasta juga harus lebih diperhatikan untuk meningkatkanmotivasi mengajarnya.”