Selasa, 20 September 2011

MATERI DIANPINSA smk poncol


PERANAN PIMPINAN SANGGA


I.          SIKAP DISIPLIN PRIBADI, SERTA SEMANGAT DAN JIWA KELOMPOK
Disiplin adalah suatu kondisi yang tercipta dan terbentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan keteraturan dan ketertiban. Sikap disiplin yang telah menyatu dengan dirinya maka sikap atau perilaku dan perbuatan yang dilakukan bukan lagi atau sama sekali tidak dirasakan sebagai beban bahkan sebaliknya akan membebani dirinya bilamana ia tidak berbuat sebagaimana lazimnya.
Disiplin akan tumbuh dan berkembang bila dibina melalui :
a.      Latihan
b.      Pendidikan
c.       Penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan
Ketiga unsure itu dimulai sejak dini dan dimulai dari lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan ,asyarakat.
Dari keteladanan-keteladanan itu akan menjadikan anak memiliki kesadaran yang tinggi dan disiplin pribadi yang kuat.
Disiplin mempunyai 3 aspek yaitu :
1.      Sikap mental, yang merupakan sikap taat dan tertib sebagai proses atau pengembangan dari latihan, pengendalian pikiran dan pengendalian watak sehingga tumbuh rasa percaya diri dan semangat untuk mencapai suatu tujuan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan jiwa.
2.      Pemahaman Norma, mengenai system aturan, perilaku, criteria dari standar yang sedemikian rupa sehingga pemahaman tersebut menumbuhkan pengertian yang dalam atau kesadaran yang tinggi bahwa ketaatan akan aturan, criteria dan standar tadi merupakan syarat utama untuk mencapai suatu keberhasilan.
3.      Sikap yang wajar, menunjukkan kesungguhan untuk mentaati segala hal dengan cermat dan tertib, hal ini dapat memupuk jiwa dan semangat bukan hanya untuk diri pribadi melainkan untuk sesame teman, kelompok, keluarga, orang tua, masyarakat, bangsa, Negara dan yang lebih khusus terhadap Tuhan Yang Maha Esa.

Pada umumnya gejolak jiwa usia Pramuka Penegak dan Pramuka pandega memiliki kemiripan antara satu sama lain untuk menumbuhkan semangat dan jiwa kelompok itu maka perlu diperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1.      Merasa dirinya sudah dewasa
2.      Berfikirnya realistis
3.      Banyak ide / gagasan
4.      Dapat bertanggung jawab
5.      Dapat dipercaya
6.      Dapat bermasyarakat
7.      Dapat bersosialisasi
8.      Kreatif
9.      Mencari dan menunjukkan jati diri
10.  Mulai berorientasi pada tugas.

Penanaman sikap dan disiplin pribadi serta semangat dan jiwa kelompok pada para Pramuka Penegak dan Pramuka pandega dilaksanakan melalui :
v  Kegiatan Pramuka Penegak dan pandega yang tersusun rapid an sistematis sehingga dapat dilaksanakan secara optimal serta dapat dievaluasi keberhasilannya.
v  Penggunaan metode yang tepat sehingga kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan perkembangan zaman (modern) untuk mencapai tujuan dan sasaran.
v  Tersedianya sarana dan prasarana guna untuk menunjang dan memperlancar kegiatan.
v  Adanya sumber daya manusia yang professional
v  Tercapainya sasaran berarti akan berdampak pada perkembangan jiwa para Pramuka Penegak dan Pramuka pandega melalui beberapa kegiatan yang :
a.      Kegiatan yang menarik, menyenangkan dan menantang.
-          Pengembaraan di alam terbuka
-          Lintas alam
-          Survival
-          Turun tebing dan lain-lain
b.      Pemahaman dan pengamalan prinsip dasar kePramukaan dank ode kehormatan Pramuka
c.       Renungan jiwa dan upacara adat ambalan / racana
d.      Pelantikan-pelantikan

Keseluruhan kegiatan itu disesuaikan dengan kebutuhan dan minat mereka sendiri karena Pramuka Penegak dan Pramuka pandega memiliki semboyan “DARI, OLEH DAN UNTUK PENEGAK


II.       PERANAN PEMIMPIN DALAM SANGGA PENEGAK

A.      Peranan Pemimpin Sangga
1.      Memimpin sangganya melakukan tugas dengan gerakan cepat dan tepat
2.      Menyiapkan sangganya di tempat upacara pembukaan / penutupan latihan paling tidak 2 menit sebelum upacara dimulai.
3.      Merundingkan bersama anggota sangganya setiap menerima suatu perintah atau instruksi dari Pembina yang memerlukan pemikiran bersama
4.      Membagi tugas selama melaksanakan pekerjaan-pekerjaan sangga
5.      Menatar anggota-anggota sangganya tentang pengetahuan kePramukaan untuk mencapai SKU (Syarat Kecakapan Umum) dan SKK (Syarat Kecakapan Khusus)
6.      Memimpin serah terima jabatan pada masa bhaktinya dalam sangga
7.      Menatar dirinya sendiri tentang pengetahuan keterampilan kePramukaan dari Pramuka atau Pembina lain
8.      Siap meluangkan waktu untuk kepentingan sangganya.

B.      Peranan Sangga Dalam Ambalan
1.      Saling mengenal dan mengetahui tempat anggota-anggotanya serta keluarga (orang tua) anggota, juga terhadap pembinanya.
2.      Mengarahkan dan selalu berusaha mencapai ujian-ujian tingkat Penegak yang lebih tinggi serta TKK sebanyak-banyaknya.
3.      Berbicara dalam musyawarah ambalan
4.      Sesuatu yang belum dipahami dan dimengerti wajib menanyakan kepada Pembina-pembinanya.
5.      Menunjukkan sikap yang baik dan terpuji dalam ambalan
6.      Member contoh yang baik terhadap sangga-sangga lain dalam ambalannya.



III.     SISTEM BERKELOMPOK DAN PELAKSANAANNYA

System berkelompok adalah salah satu diantara metodik kePramukaan. System berkelompok ,erupakan system yang dipergunakan oleh seluruh kePramukaan di seluruh dunia.
Banyak hal yang dapat dijalankan, diperoleh, dihasilkan dengan system berkelompok. Selanjutnya untuk diketahui bahwa sangga sebagai anggota suatu ambalan mempunyai peranan yang sangat penting.

Alas an membuat system berkelompok dalam ambalan Penegak :
a.      Memudahkan pengawasan dan penelitian
b.      Memperlancar proses pendidikan bagi peserta didik
c.       Mempercepat tumbuh dan berkembangnya dinamika gerak peserta didik / sangga
d.      Mempercepat proses perkembangan pribadi
e.      Memudahkan dan mempercepat pendidikan mencapai sasaran-sasarannya.
Oleh karena itu sangga merupakan tempat pendidikan terbaik mengenai watak juga mempercepat mencapai sasaran pendidikan kePramukaan.

Pelaksanaan :
1.      Kegiatan dilaksanakan secara rekreatif yang bersifat edukatif dan terpadu bagi peserta didik merupakan tahapan pengembangan kemampuan dan keterampilan baik individu maupun kelompoknya.
2.      Kegiatan disesuaikan dengan usia, perkembangan rohani dan jasmani serta jenis kelamin, peserta didik sehingga pendidikan dapat diterimanya dengan mudah.
3.      Sasaran kegiatan adalah berkembangnya bakat dan minat peserta didik serta mantapnya mental / spiritwal, fisik, intelektual, emosional, social peserta didik baik individual maupun sebagai anggota masyarakat.







2 komentar: